Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Di Pedalaman Kalimantan, Siswa Sd Tak Dapat Rutin Sekolah


Siswa Sekolah Dasar Negeri 16 Nanga Hovat sangat tak beruntung. Sekitar 30 anak yang bersekolah di sana tak bisa merasakan sekolah dasar seolah-olah umumnya, yang setiap hari padat aktivitas.

Siswa di sekolah yang berlokasi di pedalaman Kapuas Hulu itu harus mendapat nasib tak enak, sebab ialah kurangnya kebutuhan guru di wilayah mereka. Sekolah Dasar Negeri 16 Nanga Hovat berlokasi di Dusun Nanga Hovat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Di Sekolah Dasar itu hanya ada dua guru, satu berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan satu lagi berstatus kontrak. Tapi tak setiap hari mereka mengajar. Dan tak ada kepala sekolah yang menemani mereka di sana.



Kepala Adat Nanga Hovat, Narok mengatakan, anak-anak murid bersekolah hanya sepekan sekali. Sekitar 30 anak dusun dari banyak sekali usia bersekolah dalam kelas yang sama.

"Desember 2016 ada kepala sekolah datang ke sini. Tapi hanya datang mengenalkan diri. Setelah itu ia tak pernah balik lagi," ceritanya kepada VIVA, pekan lalu.

Narok bercerita, meski tanpa kepala sekolah dan hanya ada dua guru, tapi anak-anak itu sebenarnya semangat ke sekolah. Saat VIVA menyambangi Dusun Nanga Hovat, hanya ada satu guru yang bersiap mengajar.

Satu guru lagi sedang berada di Putussibau, kota terdekat. Menuju Putussibau harus menggunakan perahu dengan perjalanan sekitar tiga jam dan biaya transpornya mahal. 

Ruang sekolah Sekolah Dasar Negeri 16 Nanga Hovat juga tak layak. Hanya ada satu ruang kelas yang bisa dipakai. Meski sekolah itu luas dan dibagi menjadi beberapa ruang kelas, kondisinya sudah rusak.

Lokasi sekolah hanya berjarak sekitar 100 meter dari perkampungan. Anak-anak berjalan kaki ke sekolah. Mereka hanya menenteng beberapa buah buku tulis. Tak semua anak menenteng tas sekolah, dan tak ada yang mengenakan sendal atau sepatu.

Anak-anak juga tak setiap hari belajar. Lisna, salah seorang guru yang ditemui mengakui keterbatasan tenaga pendidik menjadi problem utama mereka.

"Anak-anak itu mau sekolah. Tapi di sini guru kurang sekali. Saya sendirian, dan mengajar beberapa pelajaran sekaligus," tuturnya. "Kadang jikalau lagi berguru dan terasa sudah siang, anak-anak juga ribut minta selesai," ia menambahkan.

Problem tenaga pengajar yang sangat kurang diakui oleh Petrus Kusnadi, kadis Dikbud Kapuas Hulu. "Kekurangan tenaga pendidikan di Kapuas Hulu, terutama di tempat perbatasan memang problem utama. Pelaksanaan kurikulum bisa berjalan jikalau tenaga pendidikan cukup," ujarnya.

Ia juga menekankan, bagi wilayah seolah-olah mereka, rasio guru dan murid tak bisa dihitung dari ketersediaan jumlah guru berbanding jumlah murid. "Tetap dihitung rasio di mana sekolah itu berada," ujarnya.

Masalah saat ini ialah sebaran guru tidak merata. Sebaran sangat kurang, terutama di tempat pedalaman, tempat danau, dan tempat sungai.

Ia mengakui, memindahkan guru ke pedalaman ialah sebuah dilema. Mereka dipaksakan pindah, tapi tak ada sarana dan prasarana.

"Dulu pernah ada seorang guru yang punya kendaraan air, tapi sekarang ia sudah pindah. Harus ada kebijakan yang radikal untuk wilayah-wilayah seolah-olah itu, terutama perkara ketersediaan transportasi," ujarnya.

Petrus Kusnadi mengatakan, saat ini bupati Kapuas Hulu mengambil kebijakan untuk mengangkat guru kontrak. Ada 480 guru kontrak yang akan bertugas di wilayah mereka.

Wilayah Nanga Hovat juga akan kebagian guru tambahan. "Khusus untuk wilayah Nanga Hovat, ada empat guru kontrak yang akan segera dikirim," katanya.

Semoga janji itu benar, dan anak-anak Dusun Nanga Hovat bisa kembali merasakan kenikmatan berguru dan membuatkan pengetahuan secara kontinu di sekolah mereka.

Sumber:viva.co.id/pendidikan

Bangsa Berpengaruh Dimulai Dari Keluarga Kuat


Pernah Anda bertanya-tanya, siapa yang membentuk diri Anda saat ini? Salah satu jawabannya ada di lingkungan terkecil bersahabat Anda, ialah keluarga.

Perlu disadari, kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan dalam keluarga akan membentuk huruf anak. Nantinya, huruf tersebut sanggup berpengaruh ke lingkungan luar yang lebih luas lagi.


Pesan-pesan itu pula yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada peringatan Hari Keluarga Nasional di Lampung. Ia menekankan bahwa orangtua mesti menjadi panutan dalam hidup yang sehat secara jasmani dan rohani.

"Keluarga yang sehat sanggup berpengaruh positif pada lingkungan sekitarnya dan tentu saja akan bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya, Sabtu (15/7/2017).

Karenanya, dalam keluarga, orangtua berperan penting dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak sejak dini.

Seorang ayah bernama Teddy Wahyu, misalnya, terus berpesan kepada kedua anaknya untuk menggunakan “tiga kata bijak.”

Pertama, kata “tolong” saat butuh bantuan. Lalu, mengucapkan “maaf” saat melakukan kesalahan, dan memberikan “terima kasih” saat sudah dibantu.

Baik anak maupun orangtua harus membiasakan tiga kata ini kepada siapa pun. “Istri saya pernah diingatkan sama anak sebab yakni lupa pakai kata 'tolong' saat butuh pemberian bibi (asisten rumah tangga),” ujar Teddy.

Ia menuturkan bahwa kebiasaan tersebut penting semoga anak-anaknya tetap mendapatkan respek dari orang lain, di mana pun dan kapan pun.

Keluarga tangguh

Kemudian, individu berkarakter berpengaruh terbentuk melalui keluarga yang tangguh. Untuk itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga.

Keharmonisan keluarga yakni yang utama. Supaya menjaga keharmonisan tersebut, korelasi orangtua yang serasi menjadi hal yang fundamental.

Seperti juga dijelaskan Direktur Bina Balita dan Anak, Evi Ratnawati, rutinnya interaksi pribadi dan aneka macam aktivitas dalam keluarga sanggup membuat korelasi dalam sebuah keluarga menjadi kuat.

"Keluarga yang berketahanan hanya sanggup dicapai jika keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi," ujar Evi dikutip dari Tribunlampung, Kamis (13/7/2017).

Keharmonisan keluarga ini juga dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan yang dipegang sebuah keluarga.

Pada akhirnya, ketangguhan keluarga juga berpengaruh penting dalam membentuk sebuah bangsa.

Sumber :kompas.com/pendidikan

Dunia Pendidikan Dan Tantangan Di Abad Digital


Era digitalisasi yang pesat tidak hanya ditangkap oleh industri, namun juga pendidikan. Saat ini dunia digital memberi nilai lebih bagi pemasaran produk, komunikasi, manajemen dan bisnis, sampai pengelolaan usaha secara integratif.

Dalam survei perusahaan perekrutan internasional, Robert Walters, bertajuk Salary Survey 2018 menyebutkan bahwa fokus pada transformasi bisnis ke platform digital telah membantu memicu undangan bagi para profesional sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengalaman akan perubahan manajemen.


Melihat peluang ini, Ketua Jurusan Bisnis The Management Development Institute of Singapore, Eric Lim mengatakan, dalam menghadapi duduk kasus yang kompleks di lingkungan kerja global yang semakin kompetitif diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap aneka macam fungsi bisnis.

"Kami melihat program bisnis dan manajemen harus relevan dengan perkembangan industri untuk menghadapi tantangan ekonomi, teknologi, dan perkembangan kala digital yang pesat," kata Lim, dalam keterangan resminya, Jumat, 24 November 2017.

Salah satu program baru yang ditawarkan perguruan tinggi asal Singapura ini yakni MBA (Master of Business Administration).

Program ini menyiapkan para lulusan dengan pemahaman dan keterampilan dengan menggunakan pendekatan multi disiplin untuk menunjukkan pemahaman yang komprehensif di aneka macam operasionalisasi bisnis, khususnya berbasis digital.

Sebagai informasi, kandidat pekerja berbasis teknologi informasi (IT) bisa mendapatkan gaji yang signifikan. Sedangkan, bagi kalangan profesional kenaikan gaji bisa sampai 40 persen.

4 Mata Pelajaran Sekolah Yang Unik Di Beberapa Negara


tiap negara pastinya mempunyai kurikulum pelajaran yang berbeda-beda. layaknya di Indonesia contohnya. Mata pelajaran layaknya Sejarah, Bahasa, Matematika sampai PPKN telah wajib masuk ke kurikulum sehingga bisa dipelajari oleh anak muridnya. Namun, banyak banget sekolah-sekolah di luar negeri yang nyatanya mata pelajarannya unik serta aneh, tetapi tetep keren serta bermanfaat banget untuk anak muridnya. Poinnya nggak melulu membuktikan pelajaran akademis saja, namun juga aspek kehidupan sampai sosialisasi dengan alam yang penting. Berikut 4 salah satu :

 Menikmati Alam Bebas (di Jepang)


Alam mempunyai peranan serius dalam membagikan ilmu pengetahuan kepada belum dewasa sekolah. setara halnya layaknya sekolah-sekolah di Jepang yang bikin mata pelajaran "Menikmati Alam Bebas" supaya mereka dapat mengerti aspek dari apa yang mengelilingi mereka di alam bebas. 

Beternak Lebah (di Bashkiria)



Di Bashkiria, sesuatu negara bagian di Rusia, lebih dari 100 sekolah bikin mata pelajaran "Ternak Lebah", dimana anak muridnya akan mencar ilmu mengenai kesabaran serta akurasi. 

Keamanan Cyber atau Dunia Maya (di Israel)


Nggak dapat dipungkiri lagi jikalau dunia maya atau lebih dikenal internet telah merajalela, begitupula dengan kejahatan yang berlangsung di sana. Maka dari itu, sekolah-sekolah di Israel mengharuskan anak muridnya buat mencar ilmu mengenai keamanan cyber. 


Belajar Berselancar (di Australia)


Australia, sesuatu negara yang dikelilingi oleh banyaknya pulau serta pantai yang indah, mempunyai mata pelajaran berselancar di sebagian sekolah di sana. Anak muridnya diwajibkan buat pergi ke pantai bersama seorang pemandu selancar buat dapat mencar ilmu berselancar. 

Wajibnya Mewujudkan Sekolah Yang Ramah Anak



Eva Simanjuntak masih mengingat terang ketika putranya Michael sesegera mungkin dirawat di rumah sakit dari dampak hernia yang diderita anaknya. Michael menderita hernia akibat ditendang oleh teman-teman di sekolahnya. Saat itu Michael berusia 10 tahun serta duduk di kelas V SD swasta di Jakarta
 

"Anak aku itu unik, lantaran tinggi, kurus dan hitam sendiri. Berbeda dengan teman-temannya," ujar Eva dikala bercerita dalam suatu diskusi final pekan lalu.

Michael terlihat lain karena ayahnya merupakan keturunan Afrika. Di sekolah itu adanya anak yang tak suka pada Michael yang kemudian mengolok-olok Michael dengan menyebutkan jikalau Michael bukan orang Indonesia, melainkan negro yang disamakan dengan budak
 

"Anak saya  tak melawan, pasalnya saya ajarkan buat tak melawan. tetapi anak-anak itu lebih banyak mengintimidasi serta puncaknya ketika anak saya dirawat karena hernia yang dideritanya akibat ditendang," kata Eva

Pascakejadian tersebut, belum dewasa yang melaksanakan perundungan pada Michael tersebut dipindahkan dari sekolah itu. Begitu juga dengan kepala sekolah
 


"Saya menyayangkan, mengapa sekolah membiarkan hal-hal layaknya seperti itu dapat terjadi," ujar dia
 


Anak-anak dikala ini, lanjut Eva, jauh lebih pintar pasal menemukan masukan dari film hingga gempuran teknologi informasi. Sehingga anak berusia 10 tahun pun dapat membentuk stereotipe mengenai keturunan Afrika

Konsultan ACDP Indonesia untuk penelitian Pengembangan proses Penjaminan Mutu PAUD Dr Gutama memaparkan Pendidikan serta Pengasuhan Anak umur prematur (PPAUD) dikata sebagai masa yang paling baik buat memperkenalkan prinsip-prinsip pokok sekolah ramah anak
 "Sekolah ramah anak merupakan sekolah yang memperhatikan seluruh keperluan anak," ujar Gutama


Indonesia sesungguhnya telah memulainya. Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara membuat konsep taman siswa serta tak membagikan nama pendidikan.


Menurut Gutama, Perihal itu berhubungan dengan konsep keilmuan yang berbasis otak, pasalnya pada saat umur emas anak sesegera mungkin diberikan stimulasi yang baik.



"Kenapa butuh taman, lantaran anak butuh bebas merdeka. Anak ketika dia tak nyaman, tersebutkan dia akan amat terganggu serta kurang nyaman," katanya
 


Anak usia dini memerlukan stimulasi terus menerus sepanjang waktu, supaya anak tersebut bisa berkembang sesuai dengan potensinya. bila adanya anak yang enggan ke sekolah, lanjut Gutama, tersebutkan Perihal itu mengindikasikan jikalau sekolah tidak lagi menjadi daerah yang menyenangkan
 


Tidak lagi menjadi taman. Salah satu syarat sekolah supaya ramah anak ialah kesatuan ekosistem yang terintegrasi," katanya
 


Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemdikbud Haris Iskandar menekankan pentingnya umur dini sebagai masa yang tepat buat membentuk karakter serta menanamkan nilai-nilai
 


"Usia dini merupakan umur yang tepat buat membentuk huruf anak," kata Haris
 
Pada umur dini, amat serius membangun keterampilan sosial serta emosional. Anak-anak yang mempunyai keterampilan sosial serta emosional yang berpengaruh lebih baik kemampuan kognitifnya terhadap pada dikala pendidikan menengah
 


Pakar psikologi serta pernyebaran manusia Ihshan Gumilar menyebutkan orangtua sesegera mungkin mengajarkan anak buat bersabar ketika menemukan tindakan yang tak mengenakkan dari sahabat sekolahnya
 

"Itu serius diajarkan oleh orangtua. sikap asertif, secara psikologi jelas jelas sesegera mungkin Berposisi di posisi itu. sehabis itu baru beritahukan ke sekolah," ujar Ihsan


Pendidikan yang ramah anak, lanjut Ihshan, merupakan pendidikan yang dapat mengasah kemampuan kognitif, emosi serta juga kemampuan mengelola spiritualitas
 
"Orangtua, baik yang bekerja atau tidak, dapat memberikan dampak terhadap anak-anak kita," kata Ihshan
 


Banyaknya problematika perundungan di sekolah pula yang bikin beberapa anak-anak enggan ke sekolah serta bikin sekolah tidak lagi nyaman bagi anak
 


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyiarkan terdapat 970 problematika kerundungan terhitung terhadap 2014, menaik dari 632 problematika yang terhitung terhadap 2013. Oleh sebab itu, pemerintah melewati Kementerian Pendidikan  Dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan lima peraturan tentang tindak kekerasan di sekolah


Lima peraturan yang dikeluarkan sepanjang 2015 hingga 2016 itu yakni Permendikbud 23/2015 mengenai penumbuhan Budi Pekerti yang bertujuan menumbuhkan pendidikan yang positif, menyerupai gerakan literasi hingga mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama anak masuk sekolah.


Selanjutnya, Permendikbud Nomor 64 tahun 2015 mengenai Kawasan tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah. Ketiga, Permendikbud Nomor 82/2015 perihal Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

"Peraturan mengatur tata cara pencegahan dan penanggulangan kekerasan di sekolah. Jika siswa mengalami perundungan segera lapor ke sekolah, sekolah pun harus menindaklanjutinya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

Kemdikbud juga mengeluarkan Permendikbud 8/2016 mengenai buku yang dipakai di dalam satuan pendidikan. Pada Permendikbud ini diatur soal kriteria buku-buku yang dipakai dan diedarkan pada satuan pendidikan. Terakhir yaitu Permendikbud 18/2016 perihal Pengenalan Lingkungan Sekolah yang bertujuan mengganti Masa Orientasi Siswa (MOS) yang kerap diisi dengan tindak kekerasan oleh senior kepada juniornya.

4 Kamus Digital Buat Mencar Ilmu Bahasa Daerah


Sebagai penduduk Indonesia yang baik, melestarikan bahasa daerah jelas saja merupakan Perihal penting. Jangan hingga kita ulet berguru bahasa luar daerah, tetapi kita lupa dengan bahasa daerah kita. Nah, pasal itu, yuk mari kita sama-sama berguru bahasa daerah dengan 4 kamus digital ini!

Kamus Daerah

Yang pertama adanya situs Kamus daerah. Situs Kamus daerah sendiri tergolong cukup lengkap, mulai dari bahasa Indonesia hingga hampir seluruh bahasa daerah ada di situs ini. Belum tanggapan hingga di situ, situs ini juga mempunyai user interface yang amat simpel serta mudah, dan ditambah lagi gratis, atau lebih dikenal tak usah bayar apa pun!




Kamusiana

Sebagai alternatif seandainya kamu tak mendapatkan kata yang kau cari terhadap Kamus Daerah, kamu dapat mencobanya mencarinya melewati situs Kamusiana. Kamusiana sendiri tergolong cukup lengkap layaknya Kamus Daerah, cuma saja tampilan buat user interface-nya tak sebaik Kamus daerah. Namun dengan kekayaan kosakatanya, ini telah lebih dari cukup kok!

Kamus Daerah Indonesia

Nah, dari tadi kita terus membahas situs. kini bagi kau yang mengaksesnya melewati smartphone Android, kamu dapat pakai Kamus Daerah Indonesia buatan Skynet Dumai. disamping gratis, aplikasi ini juga cukup lengkap. serta pasal diinstal melewati smartphone, jelas saja akan menolong mobilitas kamu



Kamus Bahasa Daerah Indonesia

Sebagai alternatif dari Kamus Daerah Indonesia buatan Skynet Dumai, kau juga dapat pakai Kamus Bahasa Daerah Indonesia buatan Produk Indonesia. Namanya jelas jelas mirip-mirip, dapat dimaklumi pasal jelas jelas buatan para pengembang lokal. Namun terlepas dari itu, amat berguna serta bagus kok aplikasinya

Nah, itu ia barusan 4 kamus digital buat belajar bahasa area. Semoga gosip ini bisa menolong kamu yang sedang atau akan berguru bahasa Daerahsurvive blajar!

Mengirim Data Pmp Secara Offline


Dikarenakan sudah memasuki masa-masa terakhir Pengiriman Data PMP, Pasti banyak Operator yang mengalami persoalan dikala mengirimkan data PMP. Dalam rangka mengatasi sekolah yang mengalami kesulitan dalam pengiriman Aplikasi PMP Secara Offline, disediakan fitur baru, yaitu pengiriman perihal secara PMP offline

 Pasti banyak Operator yang mengalami persoalan dikala mengirimkan data PMP Mengirim Data PMP Secara Offline


Berikut Langkah-langkah pengiriman Aplikasi PMP secara offline:

  1. Pastikan Versi PMP Sudah versi 2.2
  2. Pastikan semua jenis responden sudah selesai mengisi/lengkap
  3. Matikan Koneksi web anda goresan pena Kirim Offline Muncul
     Pasti banyak Operator yang mengalami persoalan dikala mengirimkan data PMP Mengirim Data PMP Secara Offline
  4. Tekan tombol 'Kirim Offline' pada aplikasi PMP Anda
  5. Cari/temukan lokasi file PMP Anda yang gres saja diunduh Contoh nama file: 20171018131000_1ed54ac4-30d0-45dc-99c1-f95cef07f606_pmp_1arjl2o9vj000.pmp
  6. Buka laman internet http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/pengiriman/upload
  7. Tarik kemudian letakan (drag and drop) file PMP Anda ke dalam kotak yang tersedia
  8. Atau Anda dapat memakai tombol berwarna biru untuk menentukan file PMP

     Pasti banyak Operator yang mengalami persoalan dikala mengirimkan data PMP Mengirim Data PMP Secara Offline
  9. Tunggu sampai proses transfer selesai

     Pasti banyak Operator yang mengalami persoalan dikala mengirimkan data PMP Mengirim Data PMP Secara Offline
  10. Data Anda akan tercatat di progres pengiriman maksimal 2x24 jam
  11. Jika dalam waktu 2x24 jam status sekolah Anda masih belum kirim, silahkan hubungi dinas/LPMP/helpdesk


Demikian Artikel perihal Cara Kirim perihal Aplikasi PMP Secara Offline.

Sd Tiara Islamic School Ajak Siswanya Berguru Di Luar Untuk Mengenal Alam Sekitar


SD (SD) Tiara Islamic School melaksanakan aktivitas berguru di alam untuk memperkaya pengetahuan ihwal ilmu alam, di Hutan Kota, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau.
Elly Marlina, Kepala Sekolah Tiara Islamic School (TIS) menjelaskan, belum dewasa mulai dari kelas 1-3 SD diajak berguru di Hutan Kota Pekanbaru.

Sebelum ke Hutan Kota, sempat singgah dulu di pabrik pembuatan tahu yang berada di Jalan Segunggung, Pekanbaru. Disana belum dewasa diberi pemahaman ilmu ihwal cara pembuatan tahu, kandungan tahu, alat pembuatan tahu dan manfaat tahu bagi badan kita.

"Kegiatan ini dalam rangka mengajak belum dewasa untuk bersosialisasi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan alam. Selain itu juga, semoga belum dewasa tidak monoton kalau hanya berguru di dalam kelas," kata Elly ketika ditemui di Hutan Kota Pekanbaru.

Dilanjutnya, dari Sekolah TIS menciptakan jadwal berguru luar kelas (Out Class) satu kali dalam sebulan, yang bertujuan untuk memperkaya pengetahuan anak didik ihwal ilmu alam.

"Semua ilmu sanggup ditemui belum dewasa ketika berguru di alam, misal ilmu alam, ilmu sosial, ilmu PPKn bahkan ilmu matematika," tungkas Elly lagi.

Dilanjutnya, dengan berguru di alam, mereka sanggup bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan alam, mengenal bermacam-macam jenis pohon, menghitung jumlah pohon yang ditemukan atau jumlah pengunjung, bahkan berguru seni. Misalnya, mereka disuruh menggambar apa yang mereka temui di lapangan yang menarik bagi mereka, sesudah itu mereka diminta untuk menceritakan kepada teman-teman lainnya.

Pantauan kita di lapangan, tidak hanya itu saja pelajaran yang belum dewasa dapatkan, mereka juga diajarkan kebersamaan, kekompakan dan kekeluargaan yang menciptakan mereka tampak ceria, nyantai dan bahagia sekali berguru di lingkungan yang terbuka.

"Belajar di alam juga menghindari kejenuhan berguru di dalam kelas," tutup Elly mengahiri keterangannya.

Pendidikan Informal Untuk Penguatan Pembelajaran Di Kawasan Tertinggal


MASALAH kualitas pendidikan di kawasan terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Indonesia menjadi materi wajib diskusi untuk pegiat dunia pendidikan. Sebab, pemerataan pendidikan masih menjadi aktivitas pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pemerintah menetapkan jumlah kawasan tertinggal setiap lima tahun sekali. Pada 2015, tercatat ada 122 kabupaten tertinggal dan 43 kabupaten terdepan dan terluar.

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 menyebutkan, kriteria kawasan tertinggal yang terdiri dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.


Nah, pertumbuhan sumber daya insan menjadi salah satu kunci melepas status tertinggal suatu kawasan itu sendiri.

Untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia, tentu perlu memperbaiki kualitas pendidikannya. Bicara mengenai kualitas pendidikan, sejatinya Indonesia bisa kembali ke sistem pendidikan di luar jalur pendidikan formal.

Hal itu merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang sanggup saling memperkaya dan melengkapi".

Mereka yang tidak bisa mendapat pendidikan formal bergotong-royong bisa mengambil alternatif pendidikan nonformal atau informal.

Pendidikan nonformal ialah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang sanggup dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang ibarat kursus dan pelatihan.

Adapun pendidikan informal adalah jalur pendidikan lingkungan dan keluarga. Pendidikan ini bisa kita temui lewat sekolah rumah (homeschooling) atau juga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).

Pendidikan formal dan informal memang berbeda. Salah satunya, pendidikan formal mengenal ujian nasional (UN), sedangkan akseptor didik pendidikan informal mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK).

UNPK ini istimewa sebab ijazahnya sanggup dipakai untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Misalnya dikala seseorang menetapkan ikut pendidikan informal di tingkat SD, kemudian ingin mencicipi jenjang pendidikan formal pada SMP, maka bisa mendaftar ke Sekolah Menengah Pertama negeri atau swasta dengan ijazah kejar paket A (setara SD).

Penguatan Pendidikan Aksara Tak Harus Soal Akademis


Usai ujian final semester, Martin seorang guru mata pelajaran sibuk menyiapkan nilai para siswanya. Selain nilai akademis, ia memberi evaluasi terkait pencapaian non-akademis para siswa di sekolah.
Lembaga pendidikan daerah ia mengampu di Jakarta Selatan memang mengadaptasi kurikulum pelajaran internasional. Penilaian seorang siswa di sekolah itu dilakukan tak semata menurut nilai akademis.

Sejalan dengan penerapan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter, para guru di seluruh sekolah di Indonesia pun akan melaksanakan hal serupa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 perihal Penguatan Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai sekarang masih menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) terkait kegiatan itu.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, salah satu wujud kasatmata pendidikan abjad di sekolah ialah dengan berbagi minat dan talenta siswa.

Oleh alasannya itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mewajibkan semua sekolah menerbitkan rapor dengan nilai ganda yang bisa diterapkan mulai 2018.

Para guru nantinya akan memberi laporan nilai akademis dan pengembangan kepribadian siswa.
"Rapor ini memaksa guru untuk scouting, mencari minat dan talenta dari anak itu," kata Muhadjir dalam Forum Merdeka Barat 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (30/8/2017).


 Selama ini, seorang siswa dianggap berprestasi di sekolah bila nilai akademisnya gemilang. Pemerintah berharap sekolah, utamanya para guru, mulai menghilangkan penyeragaman itu.
Howard Gardner, seorang profesor psikologi dari Harvard University mengemukakan teori kecerdasan jamak (multiple intelligence).

Gardner mengidentifikasi sejumlah kecerdasan yakni musical/rhythmic intelligence bodily/kinesthetic intelligence, logical/mathematical intelligence, visual/spatial intelligence, verbal/linguistic intelligence, interpersonal intelligence, dan intrapersonal intelligence. Dalam perkembangannya ada satu jenis kecerdasan aksesori yakni naturalistic intelligence.

Pendidikan intinya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.

Sementara, kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melaksanakan suatu kiprah atau pekerjaan.

Tugas pendidik atau guru dalam hal ini ialah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk sanggup berbagi potensi yang dimikili tiap siswa menjadi kompetensi, sesuai dengan cita-citanya.
Oleh alasannya itu, proses pendidikan dan pembelajaran yang berlangsung di sekolah harus berorientasi kepada invidu akseptor didik.


Penerapan pendidikan abjad juga tak mesti dilakukan semua oleh sekolah jikalau memiliki
keterbatasan sumber daya. Sekolah bisa saja bekerja sama dengan forum lokal yang letaknya tak jauh dari gedung pendidikan.

Misalnya, ada sekolah yang bersahabat dengan daerah kursus tari, maka sekolah sanggup memanfaatkan daerah kursus itu sebagai wadah berbagi minat dan talenta siswanya.
"Biar sekolah itu menjadi pusat belajar, dan lingkungan sekitar dijadikan sumber-sumber belajar," ujar Muhadjir.

Demikian pula bila sekolah itu bersahabat dengan daerah latihan sepak bola, maka sekolah itu sanggup berbagi talenta bermain bola siswanya.

Muhadjir mengaku bermimpi Indonesia bisa memiliki  satu tim sepak bola yang berkualitas dunia dari hasil pencarian talenta siswa SD di seluruh sekolah.

Siswa-siswa yang berbakat sepak bola mesti digembleng dan diarahkan menurut minat dan bakatnya semenjak dini.

"Kami akan buat recruitment dan membibit para pemain bola mulai semenjak SD. Saya yakin kalau bawah umur itu mencar ilmu dari kecil, mendapat 11 pemain yang bisa mengalahkan Malaysia, Saya kira tidak sulit," tuturnya.

Prestasi non-akademik menyerupai ini dibutuhkan sanggup menjadi portofolio siswa-siswi tersebut untuk masuk ke perguruan tinggi maupun dunia kerja.

“Dengan pendidikan karakter, setiap anak ialah istimewa, punya keunikan yang tidak bisa disamaratakan," katanya.

Sumber : http://edukasi.kompas.com-penguatan-pendidikan-karakter-tak-melulu-soal-akademis




Ibu Suraidah Seseorang Yang Mengajarkan Nasionalisme Belum Dewasa Di Perbatasan


Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun. Namun, belum semua anak bangsa merdeka dari keterbelakangan, khususnya di bidang pendidikan. Seperti yang dialami bawah umur perbatasan di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.Mereka belum mendapat pendidikan yang layak, bahkan tidak mendapat hak identitas sebagai warga negara. "Mereka bawah umur dari TKI kebun sawit yang bekerja di Malaysia. Mereka tidak punya akte kelahiran, KTP. Anak terlantar," ujar Suraidah (64).

Bidan yang pernah menjadi dosen di Akademi Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Hasanuddin Makassar ini berinisiatif membangun Yayasan Ar-Rasyid untuk membantu menawarkan pendidikan bagi bawah umur setempat.

 
"Perjuangan untuk anak sanggup sekolah sungguh luar biasa. Di sana mereka tidak mengenal lagu Indonesia Raya atau seputar besarnya bangsa sehingga aku berusaha bagaimana caranya mereka kembali menikmati negara ini untuk mengenal Indonesia dan Pancasila," ungkapnya menambahkan.
Suraidah mulai membangun sekolah Yayasan Ar-Rasyid yang mencakup PAUD, Madrasah Diniyah, dan Madrasah Ibtidaiyah pada 2012. Sekolah tersebut berlokasi di salah satu kolong rumah warga berukuran 6x9 meter, yang dihibahkan oleh masyarakat setempat.

Selain menawarkan pendidikan kewarganegaraan, Suraidah juga mengupayakan biar bawah umur didiknya mendapat kurikulum standar nasional juga pendidikan agama. Lantaran, berada di tempat perbatasan dengan Malaysia, beliau juga mengajukan surat permohonan ke konsulat Malaysia untuk mendapat izin pengadaan acara sekolah tersebut.

Suraidah mengatakan, awalnya muridnya hanya dua orang sebab kurangnya kesadaran pendidikan dari para orangtua. Namun, seiring berjalannya waktu muridnya terus bertambah sampai mencapai 104.

Penambahan itu, seiring dengan masuknya banyak sekali tunjangan dari swasta ibarat dari Pertamina EP pada Agustus 2015. "Bantuan Pertamina masuk September berupa seragam dan perlengkapan sekolah murid-murid. Sebelum Pertamina tunjangan tiba dari Yayasan Dompet Dhuafa," ungkapnya menjelaskan.

Menurut dia, tempat dimana ia tinggal itu belum dialiri listrik. Tak hanya itu, jalanan di wilayah tersebut juga masih rusak. "Orang sana mengenal bila jalan cantik itu berarti Malaysia, bila jalan buruk itu sudah masuk Indonesia. Kalau wilayah yang gelap itu masuk Indonesia, soalnya di wilayah Malaysia listrik sudah masuk," ungkapnya menambahkan.

Pada HUT RI 17 Agustus kemarin, Suraidah mendapat penghargaan nasional sebagai salah satu 72 Ikon Inspirator dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). "Saat pemberian Piagam ini pemerintah melalui UKP dan Megawati (Ketua Dewan Pengarah) menyampaikan akan membantu biar bawah umur tersebut mendapat haknya, baik pendidikan maupun identitasnya, ibarat akte kelahiran, KTP.

Sumber : www.viva.co.idKisah-suraidah-ajarkan-nasionalisme-anak-anak-di-perbatasan

Berbagai Tradisi Hari Pertama Masuk Sekolah Di Banyak Sekali Negara


Di Indonesia, mengantarkan anak di HPS gres digaungkan masa pemerintahan Jokowi-JK, berbeda dengan beberapa negara yang sudah mengakibatkan itu sebagai tradisi. Sebut saja Rusia, Jerman, India, Selandia Baru, dan Jepang.

Laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id‎‎ menguraikan di Rusia, sekolah dimulai pada 1 September. Hari pertama sekolah disebut sebagai hari pengetahuan. Merupakan hari yang sangat penting bagi anak yang pertama kali masuk ke sekolah. Sekolah mengadakan upacara penyambutan khusus untuk para murid gres beserta keluarganya.


Anak-anak akan menggunakan baju yang terbagus miliknya dan membawa bunga untuk guru mereka. Di hari pertama ini, bawah umur mengikuti tradisi lonceng pertama. Salah satu anak kelas satu SD akan naik di bahu abang kelasnya. Kemudian mereka akan memutari halaman sekolah sambil membunyikan lonceng sekolah. Semua orang bau tanah yang tiba akan bertepuk tangan memperlihatkan semangat.

Hari pertama sekolah di Jerman berjulukan Einschulung. Tradisi ini hanya dilaksanakan oleh anak kelas satu SD. Ketika hari pertama tiba ke sekolah, mereka akan mendapatkan tas yang berbentuk kerucut. Tas ini namanya schultute, yang berarti tas sekolah. Di dalamnya terdapat permen, hadiah dan juga perlengkapan sekolah. Setelah isi di dalam tas kerucut itu diambil anak-anak, lalu tas yang sudah kosong tersebut dikumpulkan kembali ke sekolah. Tujuannya untuk digantung di langit-langit kelas sehingga mengingatkan murid bahwa sekolah itu menyenangkan.

Upacara penyambutan anak gres di India disebut dengan praveshanolsavam. Berbagai cara yang dilakukan sekolah-sekolah dalam menyambut murid barunya. Ada yang menyelenggarakan pawai sekolah, semua anak gres akan keliling lingkungan sekolah dengan iringan arakan musik dan balon. Ada juga yang menyelenggarakan chendamelan, yaitu pertunjukan musik drum yang dilakukan sekelompak abang kelas pria untuk menyambut adik kelas mereka. Semua area sekolah dihias dengan indah dan murid gres akan mendapatkan hadiah permen.

Hari pertama sekolah di Selandia Baru dimulai pada bulan Februari. Di Selandia gres ada suku orisinil yang berjulukan Maori, oleh alasannya itu upacara penyambutan anak sekolah menggunakan sopan santun suku Maori, yang disebut dengan Powhiri. Pada program ini ada guru yang meneriakkan panggilan semangat selamat datang. Setelah itu sekelompok abang kelas akan menarikan tarian selamat tiba dengan penuh semangat. Tarian ini diikuti dengan hentakan kaki, tepuk tangan dan teriakan penuh semangat. Semua yang menyaksikan menjadi terbawa semangat gres pada tahun anutan baru.

Berbeda dengan Selandia Baru, sekolah-sekolah di Jepang memulai hari pertamanya di tanggal 1 April. Tanggal ini ditetapkan alasannya simbol dari mekarnya bunga sakura. Saat trend semi dimulai, murid-murid gres itu bagaikan bunga sakura, keinginan bangsa. Hari pertama sekolah menjadi sebuah perayaan di Jepang. Para kerabat memberi hadiah pada anak yang jadi siswa baru.

Hadiah utama yakni tas kotak dan keras yang disebut randoseru. Hadiah yang Istimewa yakni meja berguru gres di dalam rumah. Kemudian di sekolah-sekolah Jepang, siswa gres dan para orang bau tanah disambut oleh nyugakushiki, yaitu seremoni pintu masuk yang ditandai dengan potong pita. Kemudian para siswa dan orang bau tanah dipandu berkeliling sekolah diiringi nyanyian selamat tiba dari kakak-kakak kelas yang berbaris layaknya pagar ayu/ pagar anggun dalam ijab kabul Jawa.

Terlepas dari bermacam-macam tradisi di banyak sekali negara, hari pertama sekolah tetap menjadi momen istimewa bagi anak, orang tua, dan guru. Karena itu Kemendikbud melaksanakan kampanye Hari Pertama Sekolah yang mengajak orang bau tanah mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Hari Pertama Sekolah menjadi kesempatan mendorong interaksi antara orang bau tanah dengan guru di sekolah untuk menjalin akad bersama dalam mengawal pendidikan anak.

Biarkan Belum Dewasa Bermain Di Tanah


Ketika zaman semakin canggih, mainan bagi anak–anak semakin banyak rupa dan jenisnya. Tidak bisa dimungkiri jikalau mainan canggih untuk anak–anak sangat gampang kita dapatkan sekarang. Contohnya gadget yang bisa menampilkan banyak games yang sanggup dimainkan oleh anak–anak untuk mengisi waktu luang.



Adanya mainan canggih menciptakan anak–anak jarang keluar rumah. Hal ini sangat berbeda dengan beberapa waktu lalu. Rata–rata di zaman dulu anak–anak lebih bahagia bermain di luar rumah. Belajar mengenai banyak hal secara pribadi contohnya bermain di tanah. Meski tampak kotor, bermain di tanah untuk anak–anak sangat baik bagi tumbuh kembang mereka.

Manfaat yang pertama, berdasarkan laman Livestrong, bermain di tanah bisa menciptakan anak lebih berani. Anak akan lebih bisa menghadapi banyak hal. Selain itu bermain di tanah akan menciptakan anak lebih aktif dan mau bergaul. Anak–anak yang gemar keluar rumah akan lebih gampang berteman dan mendapatkan orang gres dalam hidupnya.

Bermain di tanah juga bisa membantu pertumbuhan gerakan motorik alasannya yakni anak–anak jadi lebih mengenal banyak bentuk, banyak warna, dan lain-lain.

Ada 4 Cara Sederhana Mencerdaskan Anak Berdasarkan Islam


Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya cerdas. Baik itu cerdas secara akademik, maupun emosional atau spiritual. Tentu orangtua mempunyai tugas besar dalam mendidik anak-anaknya, termasuk mendidik anak menjadi seseorang yang cerdas.



Namun, terkadang orangtua sudah besar hati bila anaknya bisa mendapat juara di kelas bahkan ada yang mewakili sekolahnya lomba hingga tingkat nasional. Tetapi apakah Anda juga memperhatikan bagaimana ibadahnya?. bagaimana keimanan anak terhadap agamanya?. Bagaimana adat si anak terhadap orang di sekitarnya?.

Orangtua terkadang lupa mengajarkan anaknya akan hal-hal yang dipertanyakan di atas, alasannya yakni mereka terlalu fokus pada akademik anak, apalagi ketika anak sudah mengikuti banyak kejuaraan. Mereka membiarkannya berguru dan terus berguru hingga lupa bekal untuk akhiratnya. Nah, untuk menyeimbangkan hal tersebut, dimana anak bisa sukses di dunia maupun alam abadi diharapkan kecerdasan yang seimbang antara kecerdasan akademik maupun kecerdasan spiritual.

Berikut empat cara mencerdaskan anak dalam islam:

Salat

Salat bukan hanya sebuah kewajiban, Allah memerintahkan salat alasannya yakni mempunyai manfaat terutama bagi kecerdasan otak. Otak membutuhkan oksigen semoga tetap bisa digunakan, oksigen didapat dari darah. Sedangkan darah sendiri sangat sedikit yang mengalir ke otak. Jantung kurang bisa memompa banyak darah untuk hingga ke otak, jadi hanya bisa mengalirkan sedikit darah ke otak.

Otak bisa mendapat cukup oksigen dari darah dengan cara bersujud. Sujud termasuk dalam gerakan salat, jadi salat bisa meningkatkan kecerdasan otak.

Manghafalkan Ayat Al-Quran

Metode menghafal akan menambah daya ingat seseorang, apalagi menghafal Al-Quran. Hal ini sudah terbukti orang yang menghafal Al-Quran daya serap ingatannya semakin tajam. Tidak harus menghafal, cukup membaca Al-Quran pada dikala Subuh dan Maghrib maka akan bisa menambah daya ingat seseorang.

Metode menghafal ataupun membaca Al-Quran ini bisa Anda terapkan pada bawah umur Anda. Sehingga daya serap dan ingatan anak bisa bertambah, jadi kecerdasan anak bisa bertambah.

Menghafal ataupun membaca Al-Quran setiap hari akan mendapat pahala. Metode ini perlu dipraktekkan, jadi si anak tidak hanya meningkatkan kecerdasannya tapi juga mengajarkan anak untuk rajin membaca Al-Quran.

Berpuasa Sunah

Mengajarkan anak berpuasa sunah juga sanggup meningkatkan kecerdasannya. Orang yang sedang lapar terkadang tidak bertenaga, tetapi kalau puasa sunah tersebut diniati untuk mendapat rida Allah maka InsyaAllah Allah akan memberi tenaga dibanding orang yang tidak berpuasa.

Bahkan, laparnya orang berpuasa bisa menciptakan orang yang berpuasa berpikir lebih cerdas dibandingkan tidak berpuasa.

Menghormati Orang yang Lebih Tua

Mencerdaskan anak tidak melulu harus berguru dan belajar, menghormati orang yang lebih bau tanah juga sanggup meningkatkan kecerdasan anak. Sejak kecil anak harus diajarkan hormat pada orang yang lebih bau tanah terutama pada orang bau tanah dan guru, alasannya yakni merekalah yang mengajarkan ilmu.

Jika anak menghormati mereka InsyaAllah ilmu yang didapat akan barokah dan tidak gampang hilang.

Tips Untuk Anak Bermain Internet Sehat


Kemudahan yang diberikan internet ketika ini memang banyak memberi manfaat bagi orangtua sebagai media berguru untuk anak. Namun, jikalau penggunaannya tidak dilakukan dengan bijak, internet justru dapat merusak anak.

Menurut Vice President of Engineering Bukalapak Ibrahim Arief, di Indonesia ada 30 juta anak yang sudah memakai internet. Namun, 90 persennya sudah tereskspos dengan konten yang tidak sesuai dengan usianya.

Apalagi ketika ini iklan di media umum atau internet tengah marak-maraknya, sehingga berisiko menciptakan anak terekspos hal-hal yang tidak sesuai untuk mereka.

Tips Aman Bermain Internet bagi Anak

Karena itulah, orangtua perlu mengetahui cara-cara penyetelan internet pada gadget yang dipakai anak untuk memproteksinya dari konten yang tidak sesuai untuk mereka.

Ibrahim melanjutkan, orangtua dapat memakai penyetelan dalam gadget untuk membantu membatasi susukan konten pada anak.

"Kita dapat melaksanakan aneka macam konfigurasi internet pada gadget, tablet atau smartphone. Misalnya, di playstore orangtua dapat melihat ada tanda PEG3, yang artinya permainan itu kondusif untuk anak usia tiga tahun ke atas," ujar Ibrahim ketika talkshow Inspirasi Wanita di kantor Bukalapak, Jakarta, Sabtu, 5 November.

Namun, jikalau orangtua harus mengecek satu per satu konten yang diakses anak tentu akan sangat melelahkan. Cara lain yang dapat dipakai yaitu dengan membuka pengaturan pada aplikasi playstore, lalu pilih 'Parental Control'.

Anda lalu dapat menciptakan PIN dan memilih konten apa yang dapat diakses seusia anak.
"Selain apps & games, ada juga musik untuk belum dewasa yang suka mendengarkan musik. Ini dapat menjaga anak tidak hanya visualnya saja tapi juga auditori," kata Ibrahim.

Cara yang sama juga dapat dilakukan orangtua yang memakai ponsel berilmu dengan sistem operasi iOS.

Kemudian pada aplikasi bertukar video, Youtube, orangtua dapat menciptakan konfigurasi semoga anak tidak mengakses video yang tidak sesuai dengan usianya. Pada sajian pengaturan, pilihlah 'Restricted Mode' untuk menandai video untuk anak.

Selain dengan konfigurasi penyetelan, orangtua juga dapat menambahkan fitur perlindungan lain menyerupai filter untuk membatasi susukan konten anak, Anda dapat memakai Internet Sehat atau OpenDNS Family Shield.

Untuk penggunaan browser, semoga anak kondusif dalam menelusuri internet, Anda dapat memakai Kakatu atau Zoodles. Sementara untuk online monotoring, di mana orangtua dapat mengontrol apa saja yang sudah dibuka anak, orangtua dapat memakai Quatodio atu kidlogger.

"Tapi, ini yaitu opsi terakhir. Tetap saja yang diharapkan yaitu kontrol dan pendampingan dari orangtua," kata Ibrahim.

Metode Pengajaran Interaktif Lebih Efektif Bagi Guru Dan Siswa


Metode pengajaran interaktif dinilai lebih efektif untuk peningkatan kualitas siswa dan guru. Selain lebih menyenangkan, metode itu menciptakan siswa dan guru lebih gampang memahami bahan dan menumbuhkan minat baca keduanya.
"Siswa dan guru lebih antusias menangkap bahan pelajaran alasannya yaitu sering bertanya ihwal apa yang sudah dibaca dan didengarkan," kata guru kelas II SDN (SDN) Pasawahan Kota Bandung, Gita Insani Maryam, seusai mengikuti acara "Kids Read 2016" di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3).
Acara ini digelar British Council melalui British Council Indonesia Foundation dengan pemberian HSBC Indonesia. Kegiatan itu digelar pada periode Maret-Desember 2016. Pesertanya 30 guru dari 15 SDN di Kota Bandung. Kegiatan dengan tema "The Story So Far" itu menyasar sekitar 2.000 guru dan 24.000 siswa SD di Bandung.


Di Indonesia, acara ini gres digelar di Jakarta pada 2015 dan Bandung, tahun lalu. Program yang sama telah berjalan di 13 negara di Timur Tengah dan Afrika Timur semenjak 2011.
Gita mengatakan, sebelum ikut acara ini, ia kerap mengajar dengan metode satu arah. Ia lebih banyak berceramah sehingga suasana belajar-mengajar kurang efektif, terkesan kaku, dan membosankan.
"Kini, ketika metode interaktif ini diterapkan, siswa lebih semangat berguru dan ingin tahu. Sebelum memulai mata pelajaran, siswa akan membaca buku lebih dulu selama 15 menit. Guru menyediakan waktu tanya jawab setelahnya," ujar Gita.
Dorong minat baca
Direktur Pelatihan dan Pengembangan British Council di Indonesia Michael Little mengatakan, acara ini bertujuan mendorong pertumbuhan minat baca di kalangan anak-anak. Siswa diberi pemahaman bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan berguna.
"Tidak hanya siswa, guru juga diajak meningkatkan kemampuan berguru mengimbangi kegiatan siswa. Diharapkan metode gres ini sanggup menginspirasi guru lain serta sanggup ditularkan kepada siswa lain," ujar Little.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko menambahkan, dalam rangkaian kegiatan ini juga diberikan training metode bercerita kepada orangtua.
Orangtua dibutuhkan bisa mendampingi belum dewasa mereka berguru di rumah dengan contoh yang lebih menyenangkan. Dengan demikian, pemahaman belum dewasa terhadap mata pelajaran akan jauh lebih baik.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SD Dinas Pendidikan Kota Bandung Supardi mengatakan, metode bercerita ini juga melatih kecakapan emosional siswa dalam berkomunikasi dengan orang lain.

sumber : koranpendidikan.com

Cara Menanamkan Bawah Umur Suka Membaca


Lembaga pendidikan PBB merilis laporan yang menyatakan bahwa 250 juta anak sekolah dasar di seluruh dunia tidak tahu bagaimana cara membaca, menulis, dan berhitung. Fenomena ini disebut sebagai Global Learning Crisis.

Menurut Dewaki Bhujang Gajare, pendiri Little Reader’s Nook, klub membaca anak di Mumbai, India, cara terbaik biar anak tertarik pada buku dimulai dari kebiasan orang tua.



“Anak-anak suka memalsukan orang bau tanah mereka. Jadi, jangan hanya membaca untuk anak Anda. Tapi, juga baca buku untuk Anda sendiri dan biarkan anak melihat bagaimana Anda menikmati bacaan itu,” kata Dewaki.

Anda perlu menanamkan kebiasan membaca pada belum dewasa dengan beberapa cara.

1. Siapkan buku ilustrasi

Anak-anak cenderung menyukai buku yang berisi gambar, warna, dan grafis menarik. Mereka lebih tertarik pada gambar yang disuguhkan daripada tulisannya. Maka dari itu, pilih buku yang memperlihatkan banyak gambaran gambar dengan pesan yang halus.

2. Budayakan membaca dengan anak

Ya, membaca buku bersama anak semenjak kecil akan membangun kebiasaan membaca sampai besar. Baca buku yang mengundang rasa ingin tau si kecil sehingga beliau tertarik membaca lanjutannya sendiri.

3. Diskusikan isi buku

Ajak anak berdiskusi perihal buku yang sudah dibacanya. Bicarakan perihal apa saja yang baik atau jelek pada buku tersebut. Percakapan sekitar buku akan mendorong anak Anda lebih ulet membaca.

4. Kembangkan minat anak

Perhatikan apa yang anak Anda sukai. Contohnya, kalau si kecil gemar dongeng dongeng, belikan buku-buku seputar dongeng.

5. Sering berkunjung ke perpustakaan

Ajak anak pergi ke perpustakaan atau toko buku. Bawa mereka ke belahan buku anak-anak. Sebab, dengan begini anak Anda akan terbiasa dengan buku di sekitarnya.